Peraturan daerah (Perda) menerapkan adanya razia makanan di bulan Ramadan masih banyak diterapkan banyak wilayah di Tanah Air. Banyak pedagang kecil justru menjadi korban.
Salah satunya terjadi di Serang, Banten. Pada pekan pertama bulan puasa gencar mengincar warung nasi. Tiap warung nasi didapati buka saat bulan puasa, para penegak Perda alias Satpol PP sergap menyita tiap makanan.
Salah satunya terjadi di Serang, Banten. Pada pekan pertama bulan puasa gencar mengincar warung nasi. Tiap warung nasi didapati buka saat bulan puasa, para penegak Perda alias Satpol PP sergap menyita tiap makanan.
Para pedagang mayoritas ibu-ibu hanya bisa pasrah melihatnya. Bahkan banyak di antaranya menangis menjerit meminta hidangan buatannya tidak disita. Namun, tangisan dan teriakan pasrah ibu pedagang makanan tidak dipedulikan para petugas Satpol PP.
Kondisi ini membuat para netizen tergugah perasaannya. Salah satu dilakukan akun Twitter milik Dwika Putra atau @dwikaputra. Dia mengajak para netizen lainnya lakukan penggalangan dana untuk ibu yang dia lihatnya dalam tayangan berita di televisi swasta nasional.
"Saya serius. Saya ingin bantu ibu tadi. Saya yakin teman-teman sekalian ada yang berpikiran sama. :)." cuit Dwika.
Awal mula ide ini ketika dia lakukan retweeted cuitan milik @imambr. Di situ dia langsung mengajak untuk membantu ibu penjual makan itu. Penggalangan dana dilakukan dalam sejak hari ini hingga Minggu (12/6) besok.
Inisiatif Dwika langsung direspon para netizen. Sejauh ini dana terkumpul sudah mencapai Rp 30 jutaan.
Dia berjanji tidak akan ada uang sedikitpun tersisa saat memberi sumbangan itu kepada ibu penjual nasi itu.
Dia berjanji tidak akan ada uang sedikitpun tersisa saat memberi sumbangan itu kepada ibu penjual nasi itu.
sumber : merdeka.com