Buat kalian yang seorang muslim, mungkin pernah membaca buku Iqro.
Mungkin sebelum fasih membaca Alquran, pasti kalian belajar melalui buku Iqro.
Buku Iqro masih menjadi satu cara efektif untuk membaca Alquran.
Namun pernahkah kalian bertanya siapa yang memelopori terciptanya buku Iqro?
Jika kalian pernah melihat sampul Buku Iqro di bagian belakang tersebut, maka kalian akan menemukannya.
Ya, di sampul belakang terdapat sebuah foto seorang laki-laki.
Ia adalah As'ad bin Humam, berasal dari Kota Gudeg, Yogyakarta.
As'ad telah meninggal dunia pada 2 Februari 1996, saat usia 63 tahun.
Dikutip dari WIkipedia, As'ad membantu Dahlan Salim memberi pelajaran membaca Alquran kepada para santri dengan metode qiroati yang dikembangkan Dahlan.
Untuk memperbaiki, sering As'ad memberi catatan untuk perbaikan metode tersebut.
Karena Dahlan seringkali tidak berkenan menerapkan masukan darinya, As'ad mengembangkan kelompok belajar eksperimental menggunakan metode kembangannya.
Dibantu oleh Tim Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (AMM) Yogyakarta.
Hasil eksperimennya ini kemudian dimantapkan sebagai metode Iqro, yang sangat populer sebagai cara belajar praktis membaca Alquran.
sumber : forum.merdeka.com