Reportaseterkini.net - Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk pendidikan sang anak. Entah itu terkait pengetahuan umum maupun pengetahuan agama, pasti orangtua akan mengusahakan semua yang terbaik termasuk untuk Pak Ji.
Pak Ji adalah seorang penjual tahu telor di Kota Malang, Jawa Timur yang ternyata memiliki tiga orang anak yang luar biasa.
.
Menjadi penjual tahu telor sejak anak-anaknya masih kecil bukan menjadi penghalang untuk Pak Ji untuk mengasah kemampuan agama anak-anaknya.
.
�Orang hidup itu yang penting agama sama kemampuan umum. Alhamdulillah anak-anak saya hafidz Quran dan dulunya memang dapat pendidikan di pesantren,� cerita Pak Ji.
.
Pak Ji juga bercerita bahwa meskipun sehari-hari hanya berjualan tahu telor, tapi dia berhasil memotivasi anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang kuliah dan mendapat beasiswa.
.
�Anak pertama kerja di Jakarta, anak kedua sudah punya TPQ sendiri dan sebenarnya saya sudah disuruh untuk nggak jualan. Tapi daripada di rumah saja kan lebih baik tetap jualan seperti ini,� lanjut Pak Ji.
.
Bapak yang sehari-hari berjualan dari pukul 19.00 sampai 03.00 ini juga menambahkan bahwa semua anak itu pasti memiliki sisi nakal dan tidak mungkin tidak pernah nakal, tapi selama seorang anak memiliki pondasi agama yang kuat maka dia akan tahu sampai mana batasan-batasannya.
.
Semoga menginspirasi | via brilio.net
Pak Ji adalah seorang penjual tahu telor di Kota Malang, Jawa Timur yang ternyata memiliki tiga orang anak yang luar biasa.
.
Menjadi penjual tahu telor sejak anak-anaknya masih kecil bukan menjadi penghalang untuk Pak Ji untuk mengasah kemampuan agama anak-anaknya.
.
�Orang hidup itu yang penting agama sama kemampuan umum. Alhamdulillah anak-anak saya hafidz Quran dan dulunya memang dapat pendidikan di pesantren,� cerita Pak Ji.
.
Pak Ji juga bercerita bahwa meskipun sehari-hari hanya berjualan tahu telor, tapi dia berhasil memotivasi anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang kuliah dan mendapat beasiswa.
.
�Anak pertama kerja di Jakarta, anak kedua sudah punya TPQ sendiri dan sebenarnya saya sudah disuruh untuk nggak jualan. Tapi daripada di rumah saja kan lebih baik tetap jualan seperti ini,� lanjut Pak Ji.
.
Bapak yang sehari-hari berjualan dari pukul 19.00 sampai 03.00 ini juga menambahkan bahwa semua anak itu pasti memiliki sisi nakal dan tidak mungkin tidak pernah nakal, tapi selama seorang anak memiliki pondasi agama yang kuat maka dia akan tahu sampai mana batasan-batasannya.
.
Semoga menginspirasi | via brilio.net