Jika Kesabaran Tak Mampu Menyadarkanmu, Haruskah Kehilangan Diriku Akan Membuatmu Sadar?



Sering kali aku selalu bersabar atas setiap tingkahmu dan ketidak pedulianmu. Mungkin karena kesabaranku yang keterlaluan, hingga aku tak tahu lagi harus bagaimana cara menyampaikan segala keluh kesah yang mendera agar engkau mau mendengarkan.

Aku suka kamu sibuk dengan alasan pekerjaanmu, dengan alasan menata masa depan kita. Tapi aku tidak suka jika kamu sama sekali tidak bisa ku kutanyai keberadaanmu?, dimana kamu, tidakkah kamu merindukanku, apa yang sedang kamu lakukan saat ini hingga tidak peduli lagi padaku?

Apakah Aku Masih Berarti Bagi Dirimu? Lalu Seberapa Berartinya Aku Bagi Hidupmu?

Masih pentingkah aku dihidup kamu? masih ada kah peran penting ku dalam hari-harimu? masih kah aku memiliki arti di hidup kamu? ku bukan pajangan yang bisa kamu simpen ditempat manapun kamu suka, lalu kamu dengan bebas pergi kesana-kemari tanpa sepengetahuanku. Hingga kamu sendiri lupa merawat pajangan itu bahkan kamu bisa lupa dimana tempat meletakkannya. Aku merasa sudah tidak diperlukan lagi.

Tidakkah Kamu Tahu Betapa Keras usahaku Untuk Mengerti Kamu?

Aku selalu mencobanya dan terus mencobanya, tapi pernahkan kamu mencoba mengerti betapa beratnya pengorbananku? pernahkah kamu sadar betapa besar kesabaranku? lalu pernahkan kamu sabar dengan penantianku?

Mungkinkah Kau Baru Akan Sadar Disaat Aku Tak Lagi Ingin Kau Peka Dengan Kehadiranku?

Entahlah aku tidak tahu aku harus bagaimana untuk membuatmu peka atau menunggu sampai kapan kamu akan peka dengan apa yang aku rasakan. Mungkinkah kamu baru akan mengerti saat aku tidak lagi menginginkan kamu peka, mengerti mauku? Jika itu maumu berarti saat itu aku sudah tidak lagi ada disampingmu.

Aku Mulai Berhenti Berharap Hal-Hal Yang Indah Bersamamu. Kesibukanmu, Ketidak Pedulianmu, Pengabaianmu Membuatku Lelah

Aku lelah berharap pada hal-hal indah yang pernah kamu janjikan dulu, yang pernah kita rajut bersama dulu. Aku lelah meyakini bahwa kamu sedang berjuang untuk itu. Aku lelah percaya bahwa kamu akan melakukan apa yang kamu katakan dulu.

Bagimu Apakah Cinta? Gabungan Antara Dua Kesatuan, Yang Satu Terus Terusan Sabar Dan Yang Satunya Lagi Tak Kunjung Sadar?

Kini aku melihat cinta itu sudah berbeda, cintamu sudah memiliki makna yang lain. Cinta yang terus memaksaku harus terus menyabari setiap kesalahanmu yang sengaja kamu lakukan. Sementara dirimu tak pernah menyadari apa yang telah aku rasakan ini.

Kau takkan tahu apa yang Kau miliki, hingga nanti kau kehilangan.

Kembalilah seperti cintamu yang kurasakan dulu, tumbuhlah tetap jadi pendampingku. Atau engkau akan kehilanganku. Karena kau takkan pernah tahu artinya apa yang sebenarnya kau miliki sekarang, hingga nanti kau benar-benar telah kehilangan.